Malik Mahmud Al
Haythar akhirnya mengucapkan sumpahnya sebagai Wali Nanggroe Aceh ke-9. Wali
yang bergelar Al Mukarram Maulana Al Mudabbir Al Malik ini, menggantikan Wali
Nanggroe ke-8 Dr Tgk Hasan Muhammad di Tiro yang wafat 3 Juni 2010. Pengukuhan
Malik berlangsung dalam Sidang Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Aceh
(DPRA) di Gedung Utama Dewan di Jl Tgk Daud Beureueh.
Sumpah
tersebut tertera di atas sebuah naskah bersampul merah yang ditulis dalam dua
versi Bahasa Arab dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Tampak juga sebuah
Alquran kuning emas di antara naskah sumpah yang dibacakan Malik Mahmud.
Inilah
teks sumpah Wali Nanggroe ke-9:
"Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Saya bersaksi bahwa
tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Dan Saya bersaksi bahwa Nabi
Muhammad itu adalah Utusan Allah.
Demi
Allah.. Demi Allah.. Demi Allah..
Saya
bersumpah dengan nama Allah seraya Alquran yang mulia di tangan saya Bahwa akan
saya serahkan nyawa, darah, dan harta saya untuk Aceh dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Wahai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya dan pemimpinmu Wahai
orang-rang yang beriman, penuhilah janji-janjimu Bagi orang yang melanggar janji
yang telah dia janjikannya dengan Allah Maka akan dilaknati oleh Allah dan
dimasukkannya ke dalam api neraka Penuhilah janjimu, sebab janjimu akan diminta
pertanggungjawabannya di akhirat Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman Dan orang-orang yang memelihara amanah dan janjinya.
Aceh : Isnin 11 Shafar 1435 H
Senin
16 Desember 2013 M
Sumpah itu ditandatangani oleh Tengku Malik Mahmud
Al-Haythar selaku Wali Nanggroe dan dua saksi yakni, Gubernur Aceh Dr H Zaini
Abdullah dan Ketua DPR Aceh, Drs H Hasbi Abdullah MS.
0 komentar:
Posting Komentar